Cahaya Teknik Global Indo

Mengetahui Tentang Speed Motor Dan Cara Kerjanya

Rewinding Motor

Pengertian Control Motor DC
Speed control motor DC adalah komponen dengan fungsi untuk mengatur perputaran pada motor DC.
Karena perputaran motor DC bisa bervariasi, dan tingkat perputaran yang dibutuhkan pun bervariasi tergantung pada peran dari motor tersebut, maka dibutuhkan speed control untuk mengontrol kecepatan motor.


Dengan begitu motor bisa bekerja dengan tingkat perputaran yang cukup agar kerja bisa selesai, tapi tidak terlalu tinggi juga sampai terjadi pemborosan energi dan mempercepat motor menjadi worn out.
Kontrol ini dilakukan menggunakan control device, dimana perputaran bisa diatur secara manual maupun secara otomatis. Speed control motor berbeda dengan speed regulation.


Pada speed regulation, kecepatan perputaran motor berubah berdasarkan beban yang diberikan kepada motor tersebut. Semakin tinggi beban, maka perputarannya semakin lambat. Sedangkan dengan control device, kita bisa mengatur perputaran motor tanpa harus mengganti beban pada motor.


Jenis-jenis Speed Control Motor
Secara garis besar, ada 2 jenis speed control motor, yaitu:
1. Armature controlled technique
2. Field controlled technique


Perbedaannya hanya dari bagaimana cara speed control mengubah perputaran pada motor.
Pada Armature controlled technique, ada 3 kategori pembagi lagi, yaitu :
1. Armature controlled resistance
2. Shunted armature control
3. Armature terminal voltage


Bagaimana Cara Kerja Speed Control pada Motor DC?
Tidak seperti motor AC, motor DC menggunakan direct current sebagai sumber tenaganya. Oleh karena itu, alat ini relatif lebih mudah untuk diubah variasi kecepatan dan perputarannya.
Motor DC punya karakteristik yang direpresentasikan oleh torque-speed curve, dimana kecepatan dan beban torsi proporsional secara terbalik.


Torque-speed curve yang berubah akan mengakibatkan perubahan voltase yang diterima oleh motor.
Pentingnya Penggunaan Speed Control Motor DC
Berdasarkan situs ElProCus, speed control pada sebuah mesin memegang peran yang sangat penting.
Hal ini dikarenakan tinggi rendahnya perputaran motor akan mempengaruhi pada fungsi mesin secara keseluruhan. Alhasil, alat kecil ini akan memberi pengaruh juga pada performa, outcome, dan efektifitas dari mesin tersebut.


Selain itu, sebelumnya juga sudah disebutkan bahwa setiap motor punya tingkat perputaran yang berbeda-beda. Sedangkan tiap mesin dari bidang produksi, pump, warehousing, atau bidang industri lainnya juga membutuhkan perputaran motor dengan tingkat bervariasi.


Oleh karena itu, speed control motor bisa membantu kita mencapai tingkat perputaran untuk memenuhi kebutuhan tiap mesin tanpa harus mengubah beban dari motor tersebut serta memaksa motor bekerja semaksimal mungkin hingga terjadi overheating.


Penggunaan speed control motor bisa ditemukan pada industri yang menggunakan pump installation.
Karena kekuatan dari pump berubah-ubah, maka conveyor belt membutuhkan tingkat perputaran motor bervariasi agar bisa menyeimbangkan dengan kebutuhan dari pump tersebut.


Oleh karena itu, dibutuhkan speed control motor untuk memastikan conveyor belt bisa terus sync dengan alat lainnya tanpa harus mengganti beban dari motor secara manual. Itulah mengapa, instalasi pada industri tersebut membutuhkan speed control dengan automatic control device.


Anda juga bisa menggunakan manual control device, tapi nantinya kecepatan motor harus terus dimonitor dari waktu ke waktu dan bereksperimen hingga menemukan tingkat perputaran paling pas untuk kebutuhan.


Manual control device umumnya dimonitor oleh operator yang paham tentang dunia motor dan mechanical engineering.


Bila motor hanya di setting ke kecepatan maksimal secara manual, walaupun sudah menggunakan speed control, maka performanya tetap tidak akan efektif. Motor justru akan worn out, tidak bisa bekerja, menyebabkan downtime tidak terduga, dan malam mengganggu produktivitas industri.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top